Segala hal dapat kita temukan di internet. Dengan hanya mengoperasikannya, kita dapat mengetahui segala macam pengetahuan yang ingin kita tahu melalui internet. Mulai dari mencari pengetahuan umum, melihat dan mendengarkan berita, menonton suatu film, sampai dengan mencari pekerjaan dapat kita lakukan dengan internet. Internet membuat hidup kita semua menjadi sangat lebih mudah. Berkat internet kita bisa melihat banyak hal yang telah berubah mau dari teknologi, makanan, trend, fashion dan lebih banyak lagi. Bahkan, sekarang Internet digunakan di bidang kehidupan.

Sejak Era TI, internet telah memimpin teknologi mesin listrik di Era Industri. Internet merupakan jaringan global yang menyediakan komunikasi interaktif nirkabel. Meskipun internet pertama kali digunakan pada tahun 1969, baru pada tahun 1990-an internet tersedia untuk umum. Sekitar 95% dari semua informasi yang tersedia telah didigitalkan dan dapat diakses melalui internet. Internet juga telah menyebabkan transformasi lengkap dalam komunikasi, ketersediaan pengetahuan serta interaksi sosial media. Namun, seperti semua perubahan teknologi utama, ada efek positif dan negatif dari internet juga.

Sejarah Perkembangan Internet di Indonesia

Pada tahun 1980-an jaringan komputer pertama yang masuk ke Indonesia melibatkan 5 Universitas yang saling terhubung, yakni Universitas Indonesia (UI), Universitas Terbuka (UT), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan fasilitas dial-up yang disebut dengan UNInet. Jaringan ini akhirnya tidak berkembang karena terdapat masalah dalam kurangnya infrastruktur yang memadai.

Tahun 1986 – 1987

Berawal dari tulisan – tulisan awal yang datang dari kegiatan di amatir radio khususnya di Amatir Radio Club (ARC) ITB di tahun 1986. Dengan hanya “modal” pesawat Transceiver HF SSB Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama (YC1HCE) dengan komputer Apple II milik Onno W. Purbo (YC1DAV), dan belasan anak muda ITB seperti Harya Sudirapratama (YC1HCE), J. Tjandra Pramudito (YB3NR), Suryono Adisoemarta (N5SNN) bersama Onno W. Purbo (YC1DAV), berguru pada para senior amatir radio seperti Robby Soebiakto (YB1BG), Achmad Zaini (YB1HR), Yos (YB2SV) yang belajar bersama untuk mempelajari paket radio pada band 40 m yang kemudian didorong ke arah TCP/IP. Mereka-lah yang mulai mengkaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (BBS), yang merupakan jaringan e-mail store and forward yang mengaitkan banyak “server” BBS amatir radio di seluruh dunia, agar email tersebut dapat tetap berjalan dengan lancar.

Tahun 1989 – 1990

Berawal dari mailing list pertama, yaitu indonesians@janus.berkeley.edu, diskusi – diskusi antar teman mahasiswa Indonesia yang mengenyam pendidikan di luar negeri. Pola dari mailing list ini terus berkembang, terutama di host server ITB dan egroups.co. Mailing list ini akhirnya menjadi salah satu sarana yang sangat strategis dalam pembangunan komunitas internet di Indonesia.

Pada awal 1990-an, komunikasi antara Onno W. Purbo (YC1DAV/VE3) yang waktu itu berada di Kanada dengan rekan – rekan amatir radio di Indonesia dilakukan melalui jaringan amatir radio ini. Dengan peralatan PC/XT dan walkie-talkie dengan band 2 meter, komunikasi antara Indonesia – Kanada terus dilakukan dengan lancar melalui jaringan amatir radio.

Tahun 1992 – 1994

Teknologi packet radio TCO/IP yang diadopsi oleh rekan – rekan BPPT, LAPAN, UI dan ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet. AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) yang menggunakan IP pertama dikenal dengan nama domain AMPR.org dan IP 44.132. BPPT mengoperasikan gateway tersebut yang bekerja pada band 70 cm dengan menggunakan PC 386 dan OS DOS yang menjalankan program NOS sebagai gateway packet radio TCP/IP.

Tahun 1994 – 1995

Di tahun 1994-an, ISP komersial pertama IndoNet mulai beroperasi. Sambungan awal untuk Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet. Akses awal di IndoNet mulanya memakai mode teks dengan shell account, browser Lynx dan e-mail client pine pada server AIX. Mulailah pada 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses Telnet ke luar negeri dengan memakai remote browser Lynx di AS, pemakai Internet di Indonesia bisa akses Internet (HTTP).

Sejak tahun 1994 Internet masuk ke Indonesia dengan Top Level Domain ID (TLD ID) primer yang dibangun di server UUNET, lalu dilanjutkan dengan domain tingkat dua (Second Level Domain). ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet yang terhubung ke Internet dengan kapasitas bandwidth 64 Kbps.

Tahun 1995 – Sekarang

Akhirnya, akses internet Indonesia terus berkembang dengan seiringnya waktu. Indonesia dapat dibilang mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sampai sekarang ini. Menurut APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), lembaga yang dapat memperkirakan pengguna internet, pengguna internet di Indonesia sampai tahun 2014 mencapai sekitar 88,1 juta dan itu diperkirakan terus meningkat karena diiringi teknologi mobile yang semakin canggih dan juga terjangkau

Dunia sekarang menjadi lebih kecil dan ini karena internet kita dapat menjangkau seluruh dunia hanya dengan menggunakan internet. Bahkan sekarang kita dapat berkomunikasi dengan orang yang kita cintai walau berada di tempat yang sangat jauh. Masa-masa menulis surat telah berlalu di mana harus menunggu berhari-hari bahkan berminggu-minggu untuk mendapatkan balasannya. Semuanya menjadi instan sekarang. Meskipun smartphone memungkinkan kita untuk melakukan itu, tapi biaya yang dikenakan terlalu tinggi. Tidak semua orang mampu untuk menanggung biayanya.

Salah satu bidang yang merasakan betapa bermanfaatnya penggunaan internet ialah bidang pendidkan. Hal ini karena Internet dapat menunjang kegiatan belajar mengajar. Pasalnya di internet tersedia berbagai sumber belajar yang meliputi artikel ilmiah, laporan penelitian, buku elektronik, dan lainnya.

Untuk mendukung penggunaan internet diperlukan jaringan internet yang mumpuni.
Jaringan internet dapat memengaruhi kecepatan internet dengan berbagai cara, di antaranya:

Kapasitas jaringan
Semakin banyak pengguna yang menggunakan jaringan internet secara bersamaan, kecepatan internet akan semakin menurun.

Jenis jaringan
Jaringan kabel biasanya menawarkan kecepatan yang stabil, sedangkan Wi-Fi dapat terpengaruh oleh jarak dan interferensi.

Bandwidth
Bandwidth adalah luas cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal dalam medium transmisi. Semakin besar bandwidth yang disediakan, maka kecepatan internet akan semakin cepat.

Teknologi jaringan
Setiap teknologi jaringan, seperti 4G, 3G, dan GSM, memiliki kecepatan dan area cakupan yang berbeda-beda.

Lokasi
Semakin dekat dengan tower sinyal, koneksi internet akan semakin cepat.

Aplikasi atau browser
Aplikasi atau browser yang tidak terupdate dapat menghambat performa internet.

Kondisi website
Website dengan banyak pengunjung atau server hosting yang kurang optimal bisa mengalami keterlambatan dalam pemuatan.internet bisnis terbaik indonesia.

Kamu harus pintar memilih jaringan internet agar bisa memaksimalkan fungsi internet. Salah satu internet bisnis terbaik indonesia, adalah CorpNet. Corpnet adalah layanan akses internet melalui Dedicated Internet 24 jam sehari dengan jaminan bandwidth rasio 1:1, menggunakan Default Internet Gate-way dan Alamat IP Publik yang dimiliki oleh Grup Megavision

By admin